PENTINGNYA TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI INDONESIA, SURAT FMPS BUAT PERISIDEN RI
BPN,BENTARAPATROLINEWS.COM – Manado (22 Agustus 2025)
Toleransi antar umat beragama sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena dapat menciptakan kerukunan, kedamaian, dan keharmonisan dalam masyarakat yang majemuk. Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan agama akan mencegah terjadinya konflik, perpecahan, dan diskriminasi.
Dengan toleransi, masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai, bekerja sama untuk kemajuan bersama, dan memperkuat persatuan bangsa.
Oknum Intoleran di negara RI. Surat terbuka yang disampaikan oleh Forum Musyawarah Pantekosta Solidaritas (FMPS) Sulawesi Utara untuk Presiden Repoblik Indonesia dan Kementerian Agama menuntut toleransi di Indonesia tetap terus terjaga dan menindak tegas pelaku Intoleran yang tidak sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945 serta Pancasila.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum FMPS Sulut Bapak Pdt. Victor Antono, STh kepada media, bahwa Kerukunan Antar Umat beragama di Indonesia selalu tetap terjaga.
Selain itu juga beliau menyampaikan bahwa kita baru merayakan Kemerdekaan RI ke-80, tetapi tentang keagamaan itu kami merasa belum Merdeka, karena masih ada konflik disana sini masih ada yang Intoleran satu dengan yang lainnya. Memang kami tidak berbicara agama yang satu dengan agama yang lainnya, tetapi oknum-oknum yang melakukan ini.
Jadi diharapkan Pak Presiden Prabowo melalui Kapolri untuk dapat menindaklanjuti Ketika oknum-oknum ini yang coba menghancurkan dan mengacaukan keberagaman agama yang ada di Indonesia.
Sementara itu Kepala Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulut Bapak DR. Drs. Ulyas Taha, M.Pd memberikan apresiasi kepada FMPS Sulut yang sudah membawakan aspirasinya berupa surat terbuka dan penuh damai dengan suara nurani.
Beliau mengatakan bahwa Ia sangat apresiatif yang menyampaikan secara damai dan menyampaikan suara Nurani kepada Pemerintah, karena memang negara ini Adalah Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI) yang kita berharap tidak ada yang satu kelompok manapun yang kemudian merasa milik sah dari Negara Repoblik Indonesia ini.
Kita memiliki hak dan kedudukan yang sama tidak ada hegemonitas dan minotitas di negeri ini, karena negeri ini kita bangun secara Bersama-sama dan tentunya kita harus pelihara secara Bersama-sama.*Yunita Mustafa*